Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 08:01:35【Resep Pembaca】137 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(2)
Artikel Terkait
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen
- Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
Resep Populer
Rekomendasi

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG

SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat